Hindari Ketimpangan, MITI: Food Estate Perlu Sinergi Dengan Petani

Ida Farida
Mar 08, 2025

Foto ilustrasi: ist

KOSADATA - Peneliti Bidang Pertanian Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) Pujiatmoko menegaskan pentingnya keterlibatan petani dalam program food estate yang digagas pemerintah. Menurutnya, petani tidak hanya sekadar menjadi pekerja dalam proyek tersebut, tetapi juga harus dilibatkan dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan agar dapat memastikan keberhasilan program.

 

Pujiatmoko mengungkapkan bahwa petani kecil perlu diikutsertakan secara aktif dalam program food estate, baik dalam hal pengelolaan maupun pembagian hasil keuntungan pertanian. Hal ini, katanya, akan mendorong peningkatan produktivitas sekaligus mengurangi ketimpangan yang sering terjadi dalam pengelolaan pertanian.

 

"Petani kecil harus dilibatkan lebih aktif dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan, bukan sekadar menjadi pekerja. Keterlibatan petani dalam hasil keuntungan pertanian sangat penting untuk memastikan keberhasilan program Food Estate," ujar Pujiatmoko dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).

 

Lebih lanjut, Pujiatmoko menekankan bahwa program food estate harus ditempatkan sebagai proyek strategis nasional yang mampu menampung berbagai hasil pertanian yang beragam, bukan hanya fokus pada satu komoditas skala besar. Hal ini penting, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap produk pertanian sangatlah beragam, dan sistem monokultur berisiko terhadap ketahanan pangan jangka panjang.

 

"Monokultur dapat merugikan ketahanan pangan jangka panjang karena rentan terhadap fluktuasi pasar dan ancaman penyakit. Oleh karena itu, diversifikasi komoditas pangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan harus menjadi bagian integral dari pengelolaan kawasan pangan," tegas Pujiatmoko.

 

Menurutnya, produk dari food estate harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Oleh karena itu, perencanaan dan implementasi program harus melibatkan petani serta masyarakat setempat untuk memastikan kebijakan yang diterapkan benar-benar mencerminkan kondisi dan potensi wilayah tersebut.

 

Selain itu, Pujiatmoko juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur penunjang produksi pertanian yang lebih baik. Infrastruktur yang buruk, menurutnya, menghambat distribusi dan akses petani ke pasar. Pembangunan jalan, sistem irigasi yang efisien, serta fasilitas penyimpanan yang memadai harus menjadi prioritas utama.

 

"Pemerintah juga harus memastikan skema pendanaan yang transparan dan mudah diakses oleh petani kecil. Pemberian kredit berbunga rendah dan skema pembiayaan yang jelas akan sangat membantu meningkatkan partisipasi petani dalam program ini," tambahnya.

 

Terakhir, Pujiatmoko menekankan perlunya sistem monitoring berbasis data untuk memastikan efektivitas kebijakan dan penyesuaian yang cepat terhadap masalah yang muncul. Evaluasi yang transparan dan terstruktur sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program food estate.

 

Dengan langkah-langkah ini, Pujiatmoko berharap program food estate dapat berhasil dan memberikan manfaat yang optimal bagi petani serta masyarakat luas.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0