Pada Tahun 2018 bantuan pemerintah dalam penyaluran bantuan saprodi tidak dilaksanakan sebesar Rp 8.939.531.380,00, tidak dikerjakan sebesar Rp 1.806.815.990.114,00.
Bantuan benih perkebunan tidak memadai sebesar Rp 4.465.017.259,00, tidak dapat diidentifikasi sebesar Rp 14.282.204.845,00
Bantuan benih pajale tidak efektif sebesar Rp 1.013.905.450,00, dan tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp 7.622.270.327.199,00.
Bantuan alsintan tidak dilengkapi laporan pertanggungjawaban dan pemanfaatannya tidak optimal sebesar Rp 6.253.139.876.173,75.
Bantuan irigasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan senilai Rp 1.463.744.950.628,00.
Bantuan pupuk, pestisida, dan obat-obatan tidak dapat dipertanggungjawabkan senilai Rp 3.629.553.433.891,00.
Pada Tahun 2020 anggaran yang tidak memiliki dokumentasi pertanggungjawaban sebesar Rp 1,60 triliun, sementara sebesar Rp 553,27 miliar belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda tidak memadai.
Wajar bila beras, tempe, tahu, cabai,dll semakin mahal saat ini dikarenakan anggaran yang disediakan untuk pertanian lebih banyak yang menguap.Â
Sebagai warga negara mari kita bersabar menunggu sampai mereka bosan dengan ketamakan mereka.
Â
Â
Â
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0