Jadi Caleg di Kampung Orang, Mantan Wakil Gubernur Jabar “Dibuang”?

Yan Aminah
Dec 06, 2023

Poster Uu Ruzhanul Ulum dipasang di salah satu ruas jalan di Indramayu. Foto: kosadata

KOSADATA - Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga politikus Partai Persatuan Pembangunan, Uu Ruzhanul Ulum, maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Namun, ia tidak tarung di kampung halaman sendiri, tapi tercatat di daerah pemilihan (dapil) Jabar VIII yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cirebon.

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Uu mengiyakan kabar tersebut. Namun, ia tidak menjawab saat ditanya kenapa dirinya maju di dapil Jabar VIII, bukan dapil XI yang meliputi Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kota Tasikmalaya.

Mantan bupati Tasikmalaya itu pun tidak merespons saat dimintai tanggapannya perihal posisi dirinya yang ditempatkan di nomor urut 2, di bawah Patrika Susana, pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan.

Di dapil tersebut, Uu bakal bertarung memerebutkan suara dengan sejumlah legislator petahana, seperti Dave Akbarshah dari Partai Golkar; Netty Prasetiyani, PKS; Herman Khaeron, Demokrat; Kardaya Warnika, Gerindra, dan Dedi Wahidi dari PKB.

Selain itu, sejumlah nama beken pun turut maju di dapil Jabar VIII. Mereka di antaranya ada mantan MenPAN & RB, Yuddy Chrisnandi; Nurul Qomar yang merupakan artis senior, dan penyanyi Charly Vanhoutten.

Pemerhati politik dari Universitas Galuh Ciamis, Dr. Erlan Suwarlan, mengatakan, dalam sistem suara terbanyak, posisi nomor urut tidak terlalu berdampak. Namun, bagi sebagian orang, nomor urut bawah terkesan sebagai “buangan” dan membuat akselerasi politiknya jadi terbatas. “Bahkan ada (bacaleg) yang mengundurkan diri gegara nomor urut,” ujar Erlan kepada kosadata.com, Rabu, 6 Desember 2023.

Ia menilai, penempatan seorang caleg di satu dapil merupakan “strategi pemenangan” yang dilakukan oleh partai politik. Jika prosesnya benar, hal itu dilakukan melalui kajian yang matang, sehingga tidak muncul tiba-tiba.

Namun, dalam beberapa kasus ada penempatan caleg dan penentuan nomor urut yang merefresentasikan “persaingan internal” partai politik. Tapi, ia tidak menilai begitu dengan ditempatkannya Uu Ruzhanul Ulum di dapil Jabar VIII.

“Mereka (partai politik) punya banyak referensi yang diyakini valid. Saya kira semuanya ingin menang. Pak Uu selama ini punya modal sosial dengan kepesantrenannya dan modal politik yang baik. Beliau cukup populer,” tutur Erlan.

Erlan menegaskan, ditempatkan di manapun dan nomor urut berapapun, bukan masalah selama calegnya mempunyai modal sosial politik yang baik dan ditunjang dengan kekuatan finansial yang kokoh. “Saat ini sistem suara terbanyak, bukan proporsional tertutup,” tandasnya. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0