Jakarta Pasca Ibu Kota Negara, Merger Dua Provinsi Ciptakan Pemerintah Lebih Efesien

Ida Farida
Jun 17, 2024

Taprof Lemhannas RI, Dadang Solihin. Foto: ist

Negara.[6] Provinsi  Jakarta dengan Provinsi Jawa Barat ternyata pernah berselisih keras terkait perbatasan dua wilayah yang kala itu sama-sama dipimpin oleh tokoh nasional yang memiliki bobot, kelas, dan karakter yang sama lantaran keduanya lahir dari rahim Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kedua Kepala Daerah tersebut yakni Letnan Jenderal Marinir Ali Sadikin memimpin  Jakarta dan Mayor Jenderal TNI Solihin Gautama Purwanegara saat itu memimpin Jawa Barat. Pernah pada suatu saat ketika menghadapi permasalahan pemekaran wilayah, yaitu masalah perbatasan Provinsi  Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, kedua tokoh ini terlibat dalam suatu perang tanding yang seru, perang (dalam tanda petik) para negarawan, mengutip tulisan Ramadhan KH dalam buku 'Membenahi Jakarta menjadi Kota yang Manusiawi'.

Solihin GP yang saat itu belum lama diangkat menjadi Gubernur Jawa Barat ingin menemui Ali Sadikin ke Jakarta. Mendapat kabar tersebut, Bang Ali merespon baik keinginan koleganya sesama Gubernur itu dan seraya memutuskan menjemput Mang Ihin, panggilan akrab Solihin GP di perbatasan wilayah Jakarta-Jabar.

Dari penentuan titik jemput itu, ada pesan tersirat Bang Ali terkait hal yang akan dibahasnya saat bertemu. Waktu Mang Ihin muncul di Gubernuran, Bang Ali menerima Mang Ihin di operation room Balaikota. Di ruangan itu sudah disiapkan peta yang masih bertirai. To the Point bang Ali bilang ke Mang Ihin 'Mang Ihin, saya akan mendasarkan penyambutan saya pada peta ini. Karena kita orang-orang praktis, harus operasional.

“Saya ditugaskan oleh rakyat saya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Jakarta. Oleh karena itu, daerah ini (Bekasi, Tangerang dan Bogor), ini dan ini harus masuk wilayah Jakarta. Toh Jawa Barat tidak bisa membangun," sambung Bang


1 2 3 4 5 6 7 8 9

Related Post

Post a Comment

Comments 0