Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Wanti-wanti Parpol Tak Gunakan Politisasi Sara dan Identitas

Abdillah Balfast
Mar 27, 2023

KOSADATA - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mewanti-wanti partai politik agar tidak berkampanye menggunakan politisasi Sara maupun politisasi agama.

Anggota Bawaslu, Totok Hariyono mengatakan, politik sara dan identitas menjadi ancaman nyata yang wajib dihindari. Sebab, hal tersebut mengundang perpecahan bagi masyarakat Indonesia.

"Dua-duanya tentu akan melahirkan perbedaan yang tajam. Nah ini yang kita harapkan politik identitas politik sara itu tidak digunakan dalam proses pemilu ini," ujar Totok di Hotel Grand Sahid Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Totok berharap, mereka yang bakal bertarung di Pemilu 2024 menjadi sosok negarawan yang tidak mengunggah perbedaan-perbedaan yang terjadi.

"Karena identitas itu given, pemberian langsung dari tuhan yang kita tidak bisa menolak. Saya mau suku dari jawa, bali, irian tidak bisa menolak. Saya beragama islam Hindu, Kristen, juga dari lahir," paparnya.

"Tapi jangan perbedaan-perbedaan ini dieksploitasi, digunakan untuk meraih kekuasaan. Saya pikir mari kita bisa menahan diri lah, apalagi peserta pemilu ini calon negarawan mana yang peka terhadap masyarakat mana yang tidak peka," sambungnya.

Totok menambahkan, hal itulah yang menjadikan Bawaslu menggelar diskusi dengan mengundang tokoh-tokoh agama terkait politisasi.(***)

 

Related Post

Post a Comment

Comments 0