Kali Ciketing dan Kali Asem Tak Kuat Lagi Menahan Limbah Hitam TPST Bantargebang

Ida Farida
Aug 30, 2024

Kali Ciketing alirkan limbah membahayakan dari TPST Bantargebang. Foto: ist

Pelangi Semesta Alam, saya kutip berikut:

 

Aku cinta Kota Bekasi

Karena aku lahir di Ciketing Sumurbatu Bantargebang Bekasi

Ibuku, bapakku, juga nenekku lahir di sini

 

Dulu, kampungku sejuk dan indah

Banyak pepohonan menjulang indah

Air kali jernih nan indah

Dipakai mandi muka jadi cerah

 

Sekarang sudah berubah

Semakin banyak gunung sampah

Orang berdatangan mencari berkah

Mengais sampah tanpa rasa lelah

 

Banyak sampah bisa jadi masalah

Jika tidak diolah

Katanya, Malapetaka sampah

Korban manusia bisa bertambah

 

Air sumur dan kali tercemar

Warnanya menghitam, bau dan tersebar

Ikan-ikan pun terkapar

Hidup jadi sedih dan gusar

 

Sampah itu dampaknya ganas

Pohon-pohon meranggas

Lahan pertanian pun ludes terlibas

Gunung sampah kian bertambah

Jadi panorama nan indah

Sampah jadi berkah jika diolah

Agar Bekasi makin indah

 

Pada 26 Agustus 2024 saya kedatangan 6 orang, dipimpin Benny Tunggul dan Ibu Sribebassari, ratu sampah Indonesia, mereka bilang dari Pokja VI Tim Monitoring TPST Bantargebang. Meminta saya menjadi nara sumber seputar permasalahan TPST Bantargebang, terutama kondisi Kali Asem. 

 

Saya sampaikan pada Tim Monev, bahwa pencemaran Kali Ciketing dan Kali Asem sudah sangat parah. Sumber pencemar berasal dari TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu, IPLT Sumurbatu, pabrik daur ulang dan pabrik umum, pencacahan plastik, dll. Namun, kita melihatnya sumber pencemaran utama itu dari TPST Bantargebang, sekarang kondisinya makin kritis, semua zona sudah penuh.

 

Sementara itu, IPAL Induk yang dibangung di sisi Kali Asem tidak dioperasikan sesuai standar baku. Limbah cair dari sumber-sumber tersebut sama sekali tidak di-treathment di IPAL bersama. Pembangunan IPAL bersama bertujuan untuk mengolah limbah dari sumber-sumber tadi dan untuk mengurangi pencemaran air. Anggarannya DKI Jakarta, bagian dari dana kompensasi sampah. 

 

Luas TPST Bantargebang 108 menjadi 132,5 hektar (meliputi wilayah Kelurahan Cikiwul, Ciketingudik


1 2 3 4 5 6

Related Post

Post a Comment

Comments 0