Kapan Kita Puasa Arafah, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ida Farida
Jun 21, 2023

tanggal 9 Dzulhijjah," ujar Ustadz Adi Hidayat.

 

Jadi jika di satu tempat, satu daerah, satu negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah, sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasa arafah.

 

"Jadi jatuh puasanya pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya. Jelas ya, yang harus diikutkan pada tempat tertentu," ucap Ustadz Adi Hidayat.

 

Ustadz Adi Hidayat kemudian mencoba menjelaskan dengan detail, misal pemerintah Indonesia menetapkan awal Dzulhijjah beda dengan Saudi Karena zonanya ada perbedaan.

 

"Yang diikuti saat puasa Arafah itu bukan ikut ke yang wukuf, bukan waktu Saudi, tapi waktu di sini (Indonesia). Antum ngukurnya ke Jakarta 4 jam, di Papua 6 jam. Indonesia itu kan luas dari Sabang sampai Merauke, gitu kan. Masya Allah," ujarnya.

 

"Ketika Saudi menetapkan tanggal 9 Dzulhijjah. Misal, Maghrib di Saudi jam 7, di Papua jam berapa? Jam 1. Udah jam 1 udah dini hari, di Saudi baru Maghrib. Artinya ke Saudi ketika masuk misalnya waktunya jam Subuh misal saja jam 5," ucapnya.

 

"Jam 5, di Papua udah siang. Bahkan sebagian udah beda waktu. Yang jadi persoalan misalnya kalau Saudi duluan. Saudi sudah tanggal misalnya 9 Dzulhijjah, di sini sebelumnya. Bisa terjadi," sambungnya.

 

Jadi dari segi penunaiannya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan kaidah-kaidahnya dan ulama-ulama Saudi pun memberikan fatwa jika di suatu negara zona waktunya berbeda jauh, tidak terlampau dekat yang bisa melahirkan perbedaan waktu, maka waktu di negara tersebut yang diikuti. ***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0