Khutbah Membara Sang Penakluk Konstantin

Joeang Elkamali
Mar 06, 2024

Jabat Tangan Gerakan Ketua Pemuda Persis Kab. Tasikmalaya (kiri) dan Ketua Pemuda Persis kota Tasikmalaya (kanan)

Tasikmalaya. KOSADATA- Seribu empat ratus lima puluh tiga Masehi merupakan tahun menyejarah bagi kaum Muslimin. Di mana setelah 7 abad lamanya hadis futuristik nabi Saw tentang generasi terbaik yang akan menembus benteng kokoh konstantinopel, dikumandangkan.

Generasi terbaik itu dipimpin oleh panglima muda bernama Sultan Muhammad al-Fatih. Dialah sosok yang terobsesi dengan hadis riwayat Amr bin 'Ash untuk menjadi panglima terbaik versi nabi Saw.  

Obsesi dan visi kuat itu mewujud saat ia didaulat menjadi sultan muda di usia 23 tahunan. Al-Fatih meyakini betul berdasarkan teks hadisnya bahwa pasukan terbaik yang akan menembus konstantin itu adalah pasukan yang paling bertakwa. Maka saat ia hendak menyerbu konstantin, di sepertiga malam terakhir hendak menyerbu, ia naik ke atas mimbar dan berkhutbah di depan semua pasukan untuk mengkonfirmasi bahwa mereka yang akan mendampinginya adalah pasukan yang sebaik-baiknya. Berikut adalah cuplikan khutbah perang sang penakluk:

"Saudara-saudaraku di jalan Allah, amanah yg dipikulkan ke pundak kita menuntut hanya yg terbaik yg layak mendapatkannya. Tujuh ratus tahun lamanya nubuwat Rasulullah telah menggerakan para mujahid tangguh, tetapi Allah belum mengizinkan mereka memenuhinya."

 

Kemudian, dalam khutbahnya yang penuh semangat itu, Al-Fatih melanjutkan dengan penuh ketegasan, "yang pernah meninggalkan shalat fardhu sejak usia balighnya, silahkan duduk!"

Hening. Tak sedikitpun pasukan bergeser dan bergerak. Optimis, bahwa pasukan ini tidak pernah meninggalkan shalat fardhu.

Kemudian, ia melanjutkan, "yang pernah meninggalkan shaum Ramadhan, silahkan duduk!" Pasukan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0