Marak Caleg Gelar Pasar Murah, Rasyidi: Bukan Masalah, Malah Bagus Bantu Rakyat

Widihastuti Ayu
Nov 22, 2023

Politisi PDIP DKI Jakarta, Rasyidi. Foto: ist

KOSADATA - Beragam cara dilakukan oleh para calon anggota legislatif (Caleg) untuk mendulang suara dalam pileg yang akan berlangsung pada Februari 2024 mendatangkan.

Mulai dari mendatangi rumah warga (door to door) hingga menggelar pasar murah atau menjual kebutuhan warga dibawah harga yang semestinya.

Kegiatan itu belakang menjadi sorotan, sebab ada dugaan memanfaatkan kegiatan pasar pangan murah sambil mengajak untuk memilih yang bersangkutan.

Menanggapi hal itu, politisi PDIP DKI Jakarta, Rasyidi menilai metode mendekatkan diri ke publik para calon legislatif (caleg) suatu langkah bijak dan cerdas dengan mengadakan pasar murah.

"Saya rasa hal itu bukan suatu masalah, itu sudah tepat. Artinya bagus dan menolong masyarakat, artinya uang di subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan, sehingga beban masyarakt lebih ringan," kata Rasyidi saat berbincang dengan awak media di gedung DPRD DKI, Rabu (22/11/2023) .

Lebih lanjut caleg petahana dapil 6 Jakarta Timur ini menjelaskan, hal yang tidak boleh dilakukan yakni para caleg melakukan kampanye  saat menggelar pasar murah.

"Yang tidak boleh itu adalah berkampanye sebelum waktunya. Caleg dilarang melakukan kampanye dengan memperkenalkan dirinya di sela-sela pasar murah itu," tegas Rasyidi.

Menurut wakil ketua Komisi C DPRD DKI ini, dalam aturan KPU soal memberikan sesuatu kepada konstituen sudah diatur.

"Pada pileg 2019 KPU menetapkan sebesar Rp 60.000 harga nilai barang yang boleh diberikan kepada warga. Mana mungkin kita bertamu ke rumah warga tidak membawakan sesuatu yang membuat mereka senang, akan tetapi ada batasannya," jelas Rasyidi.

"Itu tidak termasuk dalam money politik. Kita datang bukan memberikan uang langsung ke warga dan berharap dipilih, kita


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0