Menjelang Satu Tahun Heru Budi Hartono

Ichsan Sundawani
Oct 12, 2023

Agustinus Tamtama Putra, Foto: Ist

yang irasional dan sentimental seharusnya sudah mulai ditinggalkan di era yang penuh dengan keterbukaan dan perkembangan saat ini.

Batu ujian dan tes dari seorang pemimpin ialah apakah ia sanggup menjalankan amanahnya secara nyata dalam bentuk kebijakan dan aksi konkret untuk kebaikan masyarakatnya. Jika banyak kritikan dan sindiran karikatural yang beredar dalam masyarakat, yang bersangkutan hendaknya punya urat malu dan segera berbenah serta introspeksi dengan bertanya, “layakkah saya mengemban tanggung jawab moral yang besar sebagai pemimpin ini?”

Maka tidak mengherankan misalnya Perdana Menteri Inggris Lizz Truss mengumumkan pengunduran dirinya pada Oktober 2o22 lalu hanya selang enam minggu setelah diangkat. Pemimpin juga seyogyanya adalah dia yang berani mundur dari hal-hal yang memang tidak bisa ia tangani. Namun agaknya, pemimpin yang demikian tidak banyak di negeri ini. 

Tidak Perlu Silau 

Pernyataan Gembong Warsono yang mengatakan bahwa Heru Budi Hartono sanggup melakukan pembenahan data-data warga miskin Jakarta dengan koordinasi lintas stakeholder seperti Kementrian Sosial kiranya satu buih dari semesta apresiasi untuk Heru Budi Hartono yang memang piawai menangani Jakarta.

Secara objektif dan berkala, Heru Budi Hartono secara triwulan menjalani evaluasi dari Kemendagri sebagaimana beliau juga dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian. Dalam berbagai evaluasi itu Heru Budi Hartono memaparkan sejumlah pencapaian program di Jakarta antaranya penanggulangan kemacetan, penanganan banjir, penataan transportasi publik, program deliberasi sosial kemasyarakatan, peningkatan pendidikan, kesehatan dan aspek-aspek lainnnya.

Pemimpin yang baik adalah dia yang memang sudah teruji dalam tugas dan tanggung jawabnya. Ke depan bolehlah kita optimis bahwa Jakarta akan semakin baik dalam berbagai bidang.

Tanpa harus tenggelam dalam euphoria dan silau akan pujian,


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0