Nostalgia Era SBY-JK, Demokrat-Golkar Bisa Bentuk Peluang Bentuk Poros Baru

Isma Nanik
Sep 05, 2023

Partai Demokrat didorong membentuk poros baru dengan Golkar. Foto: FB Ridwan Kamil

KOSADATA - Pengamat politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritongan mendorong Partai Demokrat untuk segera menentukan sikap politik dalam keikutsertaan sebagai peserta pemilu serentak 2024. 

 

Setelah mencabut dukungan kepada Anies Baswedan dan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), ucapnya, Partai Demokrat masih bisa menjalin Koalisi dengan partai lain apabila tetap menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacapres). 

 

Dalam hal ini, Partai Demokrat memiliki peluang membentuk Poros baru dalam ajang Pilpres 2024 dengan menggandeng Partai Golkar. Diketahui, Demokrat dan Golkar memiliki hubungan mesra karena pernah menjalin kerja sama pada 2004-2029 lalu. 

 

"Secara historis Demokrat dan Golkar punya hubungan baik. Bahkan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden, Golkar menjadi koalisi yang loyal," kata Jamiluddin kepada wartawan, Selasa (5/9/2023). 

 

Menurutnya, Demokrat-Golkar memiliki kekuatan untuk mengusung bacapres dan bacawapres dari masing-masing partai. Sebab, suara keduanya di parlemen sudah melewati ambang batas pencalonan Presidential Threshold (PT) di mana Golkar mempunyai 85 kursi sementara Demokrat 54 kursi. 

 

"Demokrat layak membentuk poros baru dengan Golkar, PT untuk itu cukup mengusung pasangan capres dan cawapres," katanya. 

 

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menilai kerja sama politik antara keduanya tidak akan ada aroma pengkhianatan karena pernah menjalin hubungan baik hingga mengantarkan SBY dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Capres dan Cawapres pada 2004-2009.

 

"Mesin partai Demokrat dan Golkar cukup kuat untuk membuat poros dan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0