Paseduluran Jawa Sunda

Kakang Nan
Oct 27, 2024

Paslon RIDO. Foto: ist

Oleh: Nicolo MF

Pemerhati Sejarah dan Budaya, Ketua Alumni Sejarah UNJ 2019-2022

 

Ada fenomena menarik jika mencermati sisi sosial politik masyarakat kita, terutama terkait pandangan politik misalnya dalam pemilihan kepala daerah secara langsung. Sebagian masyarakat memiliki pandangan politik salah satunya aspek asal usul daerah Paslon yang berkompetisi dalam Pilkada. Hal yang wajar dan sah-sah saja namanya juga pandangan politik.

 

Fenomena tersebut juga terjadi pada Pilgub Jakarta 2024 yang kebetulan Ridwan Kamil calon gubernur asal usulnya dari Jawa Barat. Tulisan ini bukan mengupas asal usul calon gubernur Ridwan Kamil dari tatar Sunda, namun untuk memberikan perpektif baru di masyarakat dan menguatkan paseduluran/persaudaraan antara masyarakat Jawa Tengah dan Sunda. 

 

Ini terkait sejarah di masa lampau, sebagian wilayah yang sekarang bernama Jawa Tengah dulunya adalah bagian dari wilayah Kerajaan Galuh, tatar Sunda (sekarang Provinsi Jawa Barat).

 

Daerah yang bernama Dayeuh Luhur aksen Sunda, ternyata bukan masuk wilayah Jawa Barat, namun salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. 

 

Beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dalam keseharian masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda, demikian juga beberapa wilayah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Ini bukan semata fenomena bahasa masyarakat di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

 

Sejarah Panjang peradaban di tanah Jawa pada tahun 600-an masehi jauh sebelum era Majapahit, wilayah yang sekarang Purworejo batasnya dari Kali Bogowonto ke barat yang mencakup Kebumen, Cilacap, Banyumas, dan Brebes di sebelah utara dulunya bagian dari Kerajaan Galuh yang berpusat di Ciamis, Jawa Barat. 

 

Batas alam dengan wilayah Mataram adalah Kali Bogowonto (sekarang Purworejo, Jawa Tengah), wilayah Purworejo dulunya bernama Bagaluhan. Disamping itu ada cerita rakyat Babad Pasir Luhur di wilayah Banyumas yang mengisahkan putra mahkota Kerajaan Padjajaran, Kamandaka.   

 

Hal menarik lain yang juga menjadi fenomena masyarakat hingga saat ini, penjual perkakas/perabot rumah tangga keliling yang memasarkan produknya ke wilayah Jawa Tengah bagian barat (Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, dan Banyumas) berasal dari Ciamis, Banjar, dan Tasikmalaya. Ini menyiratkan adanya paseduluran/persaudaraan yang erat, bahkan leluhur yang sama diantara masyarakat Jawa Tengah dan tatar Sunda.

 

Semoga sejarah ini dapat memberikan khasanah, perpektif yang baik untuk mempererat paseduluran, persaudaraan masyarakat Jawa Tengah dan Sunda serta menguatkan persatuan Indonesia. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0