Pemerintah Perluas Program Upskilling dan Reskilling untuk Guru SMK

Ida Farida
Jan 06, 2025

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin. Foto: Humas Kemendikdasmen

KOSADATA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperluas program pelatihan upskilling dan reskilling bagi guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menyebutkan bahwa guru produktif vokasi idealnya mengikuti pelatihan penuh untuk peningkatan bidang keahliannya setiap dua tahun sekali atau minimal sekali dalam lima tahun.

 

Tatang menekankan pentingnya pengembangan keterampilan untuk mendukung profesionalisme guru, yang menjadi kunci utama agar lulusan SMK dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja atau bahkan berwirausaha. 

 

“Dengan lebih dari 14.400 SMK di Indonesia, program upskilling dan reskilling ini sangat penting untuk memanfaatkan potensi besar yang ada,” ujar Tatang dalam laman resmi Ditjen Vokasi, dikutip Senin (6/1/2025).

 

Sejak 2022, lebih dari 51.000 guru dan tenaga kependidikan SMK telah mengikuti pelatihan upskilling dan reskilling yang mencakup berbagai bidang kompetensi. Program ini dilaksanakan di tujuh UPT Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang tersebar di berbagai wilayah, seperti BBPPMPV Bidang Bangunan dan Listrik di Medan, BBPPMPV Bidang Mesin dan Teknik Industri di Cimahi, serta beberapa lokasi lainnya.

 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa program pelatihan ini bertujuan untuk merespons perubahan cepat dalam teknologi, ekonomi, dan tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks. Menurutnya, pada 2025, pemerintah menargetkan peningkatan keterampilan dan penyegaran keterampilan bagi 10.214 pendidikan dan tenaga kependidikan di satuan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0