Peneliti BRIN Ungkap Badai di Rancaekek Bandung Mirip Tornado di Amerika Serikat

Ida Farida
Feb 22, 2024

Angin kencang yang diduga tornado pertama di Indonesia melanda kawasan Rancaekek Bandung. Foto: ist

KOSADATA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Erma Yulihastin memastikan badai yang menerjang kawasan Rancaekek Bandung dan sekitarnya mirip dengan tornado yang terjadi di Amerika Serikat.

"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!," ujar Erma dalam akun twitternya, Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek tersebut. Diakuinya, kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama di Indonesia ini.

"Efek tornado: beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?," katanya.

Selain itu, ungkapnya, faktor durasi membedakan angin puting beliung dan tornado. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, angin kencang yang terjadi pada Rabu sore (21/2), pukul 16.00 WIB mengakibatkan atap rumah warga terbawa angin. Sebanyak 10 rumah mengalami kerusakan saat angin kencang terjadi. 

Di samping itu, peristiwa yang bersamaan dengan adanya hujan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0