Pengamat Sebut Gaung Perubahan Dijegal Monster Berkepala Dua

Peri Irawan
Sep 03, 2023

Ketum NasDem dan Ketum PKB mendeklarasikan pasangan Capres-Cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Foto: FB Anies Baswedan

KOSADATA - Pengamat politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menyebutkan gaung perubahan telah dijegal monster berkepala dua. Menurutnya, gaung perubahan yang dititipkan kepada Demokrat dan PKS harus sirna ditelan keganasan kepentingan politik, sehingga dipastikan misi perubahan yang diharapkan masyarakat sudah kandas.

"Demokrat dan PKS yang diharapkan dapat menggaungkan hal itu sudah dijegal oleh monster politik bermuka dua," ujar Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Minggu (3/9/2023).

Dia menegaskan, masuknya PKB ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak akan memberikan harapan bagi kelompok yang gandrung perubahan.

Demokrat yang sempat lantang menyuarakan perubahan pun terpaksa hengkang dari KPP karena Anies Baswedan kepatil sosok Cak Imin, lantas menjadikan Ketum PKB itu sebagai cawapres.

Sementara PKS meski memberikan dukungan penuh terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 belum sepakat dengan pilihan Anies Baswedan dan Ketum NasDem Surya Paloh.

Dia menilai, pemilihan Cak Imin sebagai pendamping Anies Baswedan telah mengubur harapan kelompok yang gandrung dengan perubahan. Karena sejatinya NasDem dan PKB masih merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Karena itu, bagi pihak yang pro perubahan, Pilpres mendatang sudah kehilangan harapan. Mimpi Indonesia akan berubah hanya tinggal harapan," katanya.

Menurut Jamiluddin, Surya Paloh sebagai konseptor di tubuh Koalisi tidak sepenuhnya menginginkan perubahan. Itu terlihat dari manuver politik NasDem yang tiba-tiba menjalin kontrak dengan PKB sembari menyodorkan Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan.

"Jadi, Pilpres 2024 menjadi kemenangan mutlak bagi pihak-pihak yang mendambakan status quo. Gairah itu ada pada mereka, tapi sebaliknya apatisme pada pendukung perubahan," kata Jamiluddin.

Lebih lanjut, mantan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0