Pengembangan Bioenergi Penuh Tantangan, Strategi Ini yang Dilakukan Pemerintah

Widihastuti Ayu
Feb 27, 2024

Pemerintah menerapkan sejumlah strategi untuk pengembangan bioenergi di tanah air. Ilustrasi: ITB

KOSADATA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan beberapa tantangan untuk mengembangkan industri bioenergi di Indonesia, mulai dari aspek kebijakan hingga teknologi, dari ekonomi hingga infrastruktur, serta dari sisi keberlanjutan suplai hingga keberterimaan masyarakat

"Perkembangan bioenergi tidak selalu berjalan mulus, berbagai tantangan dihadapi oleh industri bioenergi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu dalam seminar "Tantangan Industri Bioenergi" di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Ia menekankan bahwa setiap aspek memainkan peran penting dalam perjalanan menuju net zero mission (NZE), begitu juga dengan pengembangan bioenergi di tanah air.

"Kita secara bersama perlu memetakan, mengidentifikasi, dan menganalisis tantangan yang dihadapi oleh industri bioenergi. Tantangan yang cukup kompleks seringkali memerlukan pendekatan yang terpadu dan solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut," ujar Jisman.

Ia mencontohkan dari sisi sustainability of feedstock atau jaminan ketersediaan sumber daya energi yang berkelanjutan dan tidak bersaing dengan produksi pangan, pakan ternak, bahan baku industri, dan pupuk merupakan sebuah tantangan yang signifikan.

Tantangan selanjutnya, kata dia, soal keterbatasan lahan untuk ditanami energy crop berhadapan dengan isu konservasi alam merupakan hal yang kompleks.

"Perlu diselesaikan secara hati-hati dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait, khususnya di sisi hulu," kata dia.

Berikutnya, Jisman mengatakan dari sisi ekonomi industri, bioenergi menghadapi tantangan biaya produksi yang seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil dan keterbatasan insentif yang dapat diberikan oleh pemerintah.

Kemudian, ia juga mengungkapkan keterbatasan infrastruktur dan jaringan distribusi yang diperlukan untuk menghasilkan, menyimpan, dan mendistribusikan bioenergi.

"Seperti


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0