Peringati Hari Amal Bhakti 2025, Kemenag Jakarta Gelar Funwalk Hingga Donor Darah

Ida Farida
Jan 04, 2025

Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib memberikan hadiah kepada peserta funwalk. Foto: kosadata

KOSADATA - Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta turut memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) Ke 79 Kementerian Agama dengan menggelar funwalk, Bazaar UMKM hingga donor darah di Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta. Usai mengikuti funwalk, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib pun turut mendonorkan darah bersama keluarga besar Kemenag Jakarta.

 

"Hari ini ada funwalk keluarga besar Kementerian Agama yang diikuti 2500 peserta, juga ada donor darah yang merupakan kontribusi untuk kesehatan, untuk masyarakat yang membutuhkan transfusi darah. Dan saya lihat, antusiasme pendonor darah cukup tinggi, termasuk saya sendiri dan beberapa pengurus Dharmawanita juga ikut donor darah" ujar Adib kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025). 

 

Selain itu, pihaknya juga menggelar Bazaar UMKM untuk memberdayakan ekonomi umat yang diikuti oleh keluarga besar Kementerian Agama, baik dari sekolah, dari kantor Kementerian Agama, dan terutama Dharma Wanita. Pihaknya berharap, Bazaar UMKM itu menjadi stimulus bangkitnya perekonomian mikro dan kecil di lingkungan Kemenag.

 

"Hari Amal Bakti Kementerian Agama merupakan event yang sangat penting, terutama bagi keluarga besar Kementerian Agama untuk senantiasa mengingat histori Kementerian Agama dalam kehidupan berbahasa dan bernegara," ucapnya.

 

Dengan  mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”, pihaknya ingin terus merawat dan memperkuat harmoni dan kerukunan umat beragama. Menurutnya, harmonisasi dan kerukunan umat beragama itu menjadi fondasi utama bagi kondusivitas di tengah masyarakat untuk membangun bangsa dan negara ini.

 

“Kerukunan agama sangat penting. Tanpa kerukunan umat beragama mustahil menjadi negara maju,” jelasnya.

 

Menghadapi tantangan kedepannya, Kakanwil berharap tokoh agama menjadi garda terdepan dalam menghadapi kompleksitas masa yang akan datang.

 

“Banyak lambang yang menjadi benang merah antara satu dengan agama yang lain. Sehingga harus menjunjung toleransi dan saling hormat menghormati,” pungkas Adib.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0