Perluas Akses Pembiayaan Hijau, BI Guyur Insentif Rp36 Triliun

Kakang Nan
Nov 24, 2025

Foto: ist

KOSADATABank Indonesia (BI) menggelontorkan insentif makroprudensial senilai Rp36,38 triliun hingga 1 November 2025 untuk mendorong bank-bank menyalurkan pembiayaan ke sektor berkelanjutan. Kebijakan ini menjadi dorongan baru bank sentral dalam mempercepat ekonomi hijau di tengah tekanan emisi dari aktivitas ekonomi.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti di Badung, Bali, Senin, mengatakan insentif tersebut dirancang sebagai pemantik agar perbankan memperbesar portofolio pembiayaan hijau

“Seluruh kebijakan dan inisiatif ini kami susun untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Destry seperti dilansir Antara, Senin, 24, November 2025.

Sehari sebelumnya, Minggu (23/11), BI menanam 1.000 pohon mangrove di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Bali. Secara nasional, BI sudah menanam 37 ribu pohon sebagai bagian dari upaya mengurangi jejak karbon. Bank Sentral juga membeli kredit karbon sebesar 150 ton CO₂e untuk mengompensasi emisi dari kegiatan ekonominya.

Destry menambahkan, BI turut mendampingi 159 UMKM hijau melalui pengembangan usaha dan fasilitasi business matching untuk pembiayaan. Pendekatan ini menjadi strategi dua arah: memperkuat sisi produksi usaha ramah lingkungan dan memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha tersebut.

Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI Nita Anastuty menyampaikan minat perbankan untuk menyalurkan kredit hijau meningkat signifikan. Untuk memperkuat permintaan, BI menyusun pedoman hijau untuk UMKM yang kini mulai diadopsi oleh sejumlah bank. “Ini Alhamdulillah sudah dijadikan acuan oleh beberapa perbankan untuk menyalurkan hijaunya,” katanya.

Upaya ini, ujar Nita, merupakan bagian dari kontribusi BI dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission 2060.

Dari sisi daerah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0