Perseteruan Trump-Zelensky, SGY: Pelajaran Diplomasi bagi Indonesia

Selain itu, Indonesia juga diingatkan untuk tegas dalam memastikan bahwa setiap bantuan atau dukungan luar negeri yang diterima memiliki dasar hukum yang jelas dan mengikat. Dalam kasus Ukraina, Emik menyoroti perubahan kebijakan mendadak dari Amerika Serikat. Dukungan penuh yang diberikan oleh Washington untuk menghadapi Rusia kini berubah arah setelah Trump meminta Ukraina untuk berdamai dengan Rusia.

“Ukraina sangat kebingungan dengan perubahan kebijakan ini. Sebagai negara yang bergantung pada dukungan AS, Ukraina tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika kebijakan itu berubah begitu mendalam, hanya karena pergantian kepemimpinan. Indonesia harus memastikan bahwa setiap kesepakatan internasional memiliki landasan hukum yang kokoh dan tidak mudah berubah dengan bergantinya pemerintah di negara mitra,” jelasnya.

Keputusan yang datang setelah pergantian kepemimpinan di AS ini tentu membingungkan Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya. Indonesia, menurut Emik, harus memastikan bahwa setiap kesepakatan internasional tidak mudah berubah hanya karena pergantian rezim di negara mitra. Hal ini penting agar Indonesia tidak terombang-ambing dalam kebijakan luar negeri yang tidak stabil.

Poin lain yang perlu dipelajari Indonesia, lanjut pria yang akrab disapa SGY itu adalah pentingnya menjaga kedaulatan dan harga diri bangsa dalam hubungan diplomatik. Salah satu momen yang menonjol dalam perseteruan Trump-Zelensky adalah kritikan terhadap Zelensky yang memilih mengenakan pakaian tempur saat bertemu Trump. Kritikan tersebut dianggap tidak proporsional mengingat situasi Ukraina yang tengah berperang.

"Keputusan Zelensky untuk mengenakan pakaian tempur bukanlah hal yang perlu