Sejumlah mahasiswa mengikuti program PMM di Papua. Foto: Kemendikbudristek
“Selama ini kita tahu tentang kebudayaan Papua hanya dari buku, tapi sekarang kita bisa melihat langsung. Saya ingin bilang ke teman-teman saya bahwa Papua sangat menyenangkan dan mengajak mereka untuk merasakan langsung seperti apa Papua itu,” ucap Arfan, mahasiswa Universitas Pamulang.
Hidup sebagai perantau di suatu daerah yang asing memang tidak mudah dan ada tantangan. Tidak sedikit mahasiswa yang memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan cuaca, makanan, dialek, atau tuntutan untuk mengatur waktu dan kebutuhan pribadi mereka, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa hidup jauh dari keluarga.
Namun semua pengalaman ini nyatanya menjadi bagian dari pembelajaran yang penuh makna, membawa mereka untuk akhirnya menemukan sahabat dan keluarga baru yang jauh dari kampung halaman mereka.
“Saya selalu merasa takjub dengan kebaikan teman-teman di sini. Ada yang rela datang ke mes malam-malam membawakan makanan hanya karena dia tahu saya belum sempat makan malam. Hal-hal seperti ini membuat saya sangat tersentuh, dan menjadi pengalaman yang akan selalu saya ingat,” kata Esther, mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang mengikuti Program PMM di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sorong.
Tidak berhenti pada rasa kagum dan haru, keramahan dan kepedulian yang mereka terima dari warga setempat ternyata juga menggerakkan para mahasiswa untuk mau ikut berbagi dan meneruskan kebaikan tersebut dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan Roro, mahasiswa
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0