Proyek LRT Jakarta Fase 1B Capai 42,3 Persen, Cuaca dan Lalu Lintas Jadi Tantangan

KOSADATA - Proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome ke Manggarai mencatatkan progres 42,3% per akhir Desember 2024. Pencapaian ini sesuai dengan target yang ditetapkan, meski menghadapi tantangan signifikan, terutama kondisi cuaca dan kepadatan lalu lintas di area pembangunan.

Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar, menyatakan bahwa deviasi progres pekerjaan masih sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama kontraktor Waskita-Nindya-LRS (WNL KSO).

"Meski ada tantangan, upaya percepatan pekerjaan dan penerapan standar keselamatan tetap menjadi prioritas untuk memastikan proyek ini selesai tepat waktu pada Agustus 2026," ujar Ramdani dalam keterangannya, Jum'at (10/1/2025).

Progres pembangunan saat ini mencakup beberapa stasiun, seperti Stasiun Rawamangun yang sudah memasuki tahap penyelesaian arsitektural, seperti lantai, dinding, dan fasad, serta pekerjaan MEP (toilet dan eskalator). Selain itu, ungkapnya, pembangunan jembatan penghubung di sisi timur Stasiun Rawamangun juga sedang berlangsung.

Pada Stasiun Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, dan Stasiun Matraman, pekerjaan telah mencapai tahap penyelesaian pondasi dan dilanjutkan dengan pemasangan tiang penyangga jembatan. Di area Jalan Tambak, sebanyak 10 span balok jembatan (P147B-P157B) telah terpasang, sementara pengecoran slabdeck dan parapet juga terus dilakukan.

Di Jalan Pemuda, pekerjaan konstruksi juga sedang berlangsung dengan pemasangan stell box girder (SBG) yang akan melintasi Tol Wiyoto Wiyono. Pemasangan SBG P34B-P35B dijadwalkan pada 20 Desember 2024 hingga 23 Januari 2025, dengan penutupan sebagian jalur di Jl. Pemuda, Rawamangun, pada malam hari untuk memastikan keselamatan pekerja dan pengguna jalan.

"Proyek LRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat meningkatkan kualitas transportasi publik di DKI Jakarta dengan menyediakan moda transportasi yang handal, aman, dan