Tips Hindari Hipertensi Saat Konsumsi Daging Kambing

Ida Farida
Jun 27, 2023

lemak yang tinggi, jelas dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

 

Selain penggunaan bumbu penyedap rasa berlebihan, cara masak daging kambing dengan teknik dibakar atau dipanggang juga bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi yang mengonsumsinya. Hal itu, karena teknik memasak seperti itu, memerlukan penggunaan mentega, minyak goreng, atau margarin yang sudah mengandung banyak lemah jenuh.

 

Dengan cara masak seperti itu, maka daging kambing yang diolah akan meningkatkan kalori dan lemak jenuh yang terkandung dalam daging kambing. Kalau olahan daging kambing seperti itu banyak dikonsumsi, maka lemak jenuh yang ada di dalamnya akan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi dan stroke.

 

Dia juga mengatakan, selain tak berlebihan, konsumsi daging kambing bisa tetap aman untuk kesehatan selama tidak dilakukan secara bersamaan dengan konsumsi jeroan, babat, otak, dan usus dari daging kambing. Hal itu, karena daging kambing mengandung kalori lebih sedikit dibanding daging sapi. 

 

Agar dampak negatif tersebut tidak dirasakan tubuh manusia, Alvin menyarankan masyarakat Indonesia bijak dalam mengonsumsi daging kambing dan sebaiknya menerapkan pola makan yang sehat. Kemudian, perbanyak juga makanan sehat seperti sayur dan buah, serta tidak lupa untuk berolah raga secara teratur.

 

Diketahui, seperti halnya daging sapi, daging kambing juga mengandung kalori, kolesterol, dan lemak. Untuk setiap 100 gram daging kambing, terkandung 109 kalori dengan 57 miligram kolesterol dan 2,3 gram lemak. Dibandingkan daging sapi, jumlah tersebut jauh lebih sedikit. Dalam jumlah yang sama, daging sapi mengandung 250 kalori, 89 mg kolesterol, dan 15 gram lemak. Jadi kesimpulannya, mengonsumsi daging kambing tetaplah menyehatkan jika tidak dikonsumsi dengan jumlah berlebihan. ***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0