Waluh, Buah Rendah Lemak Kaya Manfaat, Baik untuk Jantung Hingga Cegah Kanker

Isma Nanik
Jul 31, 2024

Foto: pixabay/jensphotography

KOSADATA - Waluh atau labu kuning (Cucurbita moschata) ternyata menyimpan beragam manfaat. Buah yang berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan bagian utara itu termasuk kultivar C. moschata umumnya lebih toleran terhadap panas, cuaca lembab dari pada kultivar C. Maxima atau C.pepo.

Waluh mencakup beberapa spesies anggota genus Cucurbita, yaitu C. Argyrosperma, C. Maxima, C.moschata, dan C.pepo. Dalam beberapa pengertian daerah tertentu di Indonesia, waluh disebut sebagai “labu” saja, meskipun sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti labu air, labu ular, labu siam, dan beligo.

Waluh dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan dan buah yang tampak jelas, dan berkulit keras.

Pengertian waluh agak bermiripan dengan gabungan pumpkin dan beberapa squash dalam bahasa Inggris.

Buah waluh berwarna oranye karena mengandung beta-karotena (salah satu provitamin A dan juga sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan berwarna coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Daun muda waluh juga dapat dibuat sebagai sayur.

Waluh didatangkan ke Indonesia dari benua Amerika diperkirakan pada abad ke-19 oleh pemerintah kolonial, meskipun ada kemungkinan sebelumnya juga sudah diperkenalkan secara perorangan. Jenis yang tumbuh di Indonesia kebanyakan adalah C. Moschata dan C. pepo.

Labu mengandung banyak sekali nutrisi, seperti Vitamin A dan beta carotene. Terkandung juga dalam labu vitamin B, C, Kalsium, besi, folat, serat, karbohidrat, potasium, dan protein.

Dan


1 2 3 4 5

Related Post

Post a Comment

Comments 0