Ada Reklamasi, Nelayan Tak Boleh Mendekati Pulau Tengah, Ekosistem Telur Ikan pun Hilang

Widihastuti Ayu
Aug 07, 2023

Nelayan Kepulauan Seribu mengeluhkan adanya aktivitas Reklamasi di Pulau Tengah. Foto: FB Franky Boy

KOSADATA - Sejumlah Nelayan mengeluhkan adanya reklamasi di Pulau Tengah, Kepulauan Seribu. Pembangunan pulau Tengah dengan perluasan daratan dan pengerukan dasar laut membuat nelayan Kepulauan Seribu semakin merugi. 

 

Rausin (45 tahun), salah satu nelayan Pulau Pari mengeluhkan adanya aktivitas Reklamasi di Pulau Tengah

 

"Dulu tempat ikan buang telur di pulau tengah setiap tgl 5-8. Sekarang enggak pernah ada, karna setiap hari laut dikeruk," ujar Rausin dalam pesan singkatnya, Senin (7/8/2023). 

 

Menurutnya, aktivitas reklamasi di Pulau Tengah terjadi di sebelah barat laut hingga gugusan karang. Sejak adanya aktivitas reklamasi ini, tegas Rausin, nelayan Kepulauan Seribu tidak diperkenankan melintas kawasan itu. 

 

"Iya ada reklamasi sebelah barat laut pulau tengah sampai gugusan karang. Dulu nelayan enak lewat, sekarang enggak bisa lewat. Kalau kita pribumi ambil batu mati buat pondasi rumah ditegur, giliran pengusaha pada diam bae," katanya. 

 

Menurutnya, nelayan Kepulauan Seribu seringkali melakukan aksi protes baik ke pengembang maupun pemerintah. Namun, aksi protes itu tidak pernah ditanggapi hingga kini. 

 

"Pulau pari juga sama, semenjak pulau Temge dibangun semangkin luas, nelayan mencari ikan engga boleh dekat daerah pulau tengah. Kalau bangun pulau, kuasain laut, pak Jokowi memang hebat. Yang dulu nelayan gampang melaut, sekarang susah," ungkapnya. 

 

Keluhan lainnya, lanjut Rausin, Nelayan meminta Pemerintah untuk membangun anjungan tunai mandiri (ATM) perbankan di Pulau Pari dan Pulau Sabira, yakni pulau terjatuh di


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0