Mujiyono saat diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) bertajuk 'Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta’. Foto: ist
KOSADATA - Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono lebih memilih terjun langsung ke masyarakat dibanding melakukan personal branding melalui alat peraga kampanye (APK) secara masif. Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta tiga periode ini menyebut, pemasangan APK hanya mampu menggerek elektabilitas peserta Pemilu sebesar tiga persen.
“Saya pernah membaca suatu penelitian yang dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), bahwa alat peraga itu terhadap tingkat keterpilihan seseorang tidak lebih dari tiga persen,” ujar Mujiyono saat diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) bertajuk 'Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta’, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (18/1/2024) malam.
Menurut dia, banyaknya atribut kampanye tidak menjadi jaminan bahwa yang bersangkutan akan menang dalam kontestasi Pemilu. Meski demikian, katanya, APK tetap bisa menjadi sarana dalam memasarkan diri peserta Pemilu atau calon legislatif (Caleg) kepada masyarakat.
Hanya saja mereka sekadar dikenal melalui media tersebut, tanpa timbul proksimitas atau kedekatan antarkedua belah pihak. Berbeda ketika Caleg memilih terjun dan berbaur dengan masyarakat.
Apalagi jika mereka mendengar keluh kesah dan mencarikan solusinya maka tingkat keterpilihannya jauh lebih tinggi, dibanding hanya mengandalkan APK. Mujiyono bahkan, sudah menerapkan konsep ini sejak bertarung pada Pileg 2019 lalu.
Di samping terjun ke masyarakat, Mujiyono juga tetap memasang APK hingga spanduk dan bendera dengan penempatan yang efektif dan tidak mengganggu keindahan kota. Diakuinya,
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0