Gunung Gede Erupsi: Semburkan Asap Tebal, Aktivitas Kegempaan Masih Terjadi

Widihastuti Ayu
Apr 07, 2025

Gunung Gede mengalami erupsi, warga diminta waspada. Foto: ist

KOSADATA — Ketika pagi mulai merekah di kaki Gunung Gede, aroma kabut dan tanah basah menyelimuti kawasan Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Di kejauhan, terlihat asap putih membumbung dari kawah utama—menandakan bahwa gunung yang selama ini tampak tenang, sedang menyampaikan isyarat.

 

Dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas kegempaan di Gunung Gede, Jawa Barat, masih terus terjadi sejak sejak (01/04) hingga saat ini Minggu (06/04). PVMBG mencatat adanya semburan asap putih setinggi 100 meter dari kawah utama. Asap ini teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api Gede yang terletak di Ciloto.

 

Dalam laporannya, PVMBG menyebut asap memiliki intensitas tipis hingga sedang. Meski cuaca bervariasi dari cerah hingga hujan, dan angin bertiup lemah ke arah barat laut, pengamatan visual terhadap kawah masih cukup jelas, hanya sesekali tertutup kabut.

 

Secara seismik, aktivitas kegempaan pun menunjukkan gejala peningkatan tekanan dari dalam tubuh gunung. Dalam kurun pengamatan selama 24 jam pada Sabtu, tercatat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo mencapai 49 mm dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4–50 mm.

 

Catatan kegempaan sepanjang April 2025 pun memperlihatkan angka yang tak bisa diabaikan: 47 kali gempa vulkanik dalam, dua kali tektonik lokal, delapan kali tektonik jauh, serta satu kali gempa yang belum teridentifikasi jenisnya (Totnilo).

 

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa peningkatan ini patut diwaspadai. “Peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi,” ujarnya.

 

Meski demikian, PVMBG belum menaikkan status aktivitas Gunung Gede dari Level I atau Normal. Namun, peringatan tetap disampaikan kepada masyarakat.

 

“Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” tegas Wafid.

 

Suhu udara di sekitar kawasan puncak berkisar antara 19–24 derajat Celsius. Meski sejuk dan menggoda untuk dijelajahi, Gunung Gede tengah menyimpan energi yang tak bisa dianggap remeh.

 

Di balik kabut dan aroma pinus, ada gunung yang sedang bersiap. Dan seperti alam yang selalu punya caranya sendiri untuk bicara, kini saatnya manusia lebih banyak mendengar.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0