Indonesia Tindaklanjuti Hasil Deklarasi Menteri pada World Water Forum ke-10 di Bali

Dian Riski
Jul 03, 2024

Dadang Rukmana pada acara Talk show bersama Metro TV, di Jakarta, Senin (1/7/2024). Foto dok PUPR

dibutuhkan kerjasama antar negara, seperti negara selatan-selatan dan negara-negara kepulauan,” kata Dadang Rukmana

Dadang menambahkan, sebagai langkah nyata mendukung adanya centre of excellence telah dibentuk gugus tugas atau task force khusus di level internasional antara Pemerintah Indonesia, Jepang, dan Belanda serta organisasi internasional lainnya seperti IWRA guna mendukung pembentukan centre of excellence.

Selanjutnya juga telah dilakukan revitalisasi Sabo Training Centre di Yogyakarta sebagai Hub untuk memfasilitasi berbagai aktivitas Water and Climate Resilience atau Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation).

“Kami telah menyiapkan 4 modul untuk sharing maupun pelatihan seperti Water Balance Analysis for River Basin Planning Training, Hydrology Data Interpretation, Hydrological Network to Support Water Resources Management, dan Flood Early Warning System. Karena memang goalnya pembentukan centre of excellence adalah untuk sharing, knowledge dalam penanganan persoalan air dan climate,” kata Dadang Rukmana

Selain keputusan politik dalam Ministerial Declaration, Pemerintah Indonesia juga menginisiasi dengan mengumpulkan berbagai proyek pengelolaan air (kompendium proyek nyata/Compendium of Concrete Deliverables) untuk dicontoh dan diterapkan di level global.

Setidaknya, terdapat 113 proyek internasional percontohan di bidang air dan sanitasi dengan nilai total 9,4 Miliar USD yang akan di konkretkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0