Lemhannas Keluarkan 7 Rekomendasi Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Ida Farida
Apr 30, 2024

Lemhannas gelar Seminar Group Discussion (SGD) bertajuk “Strategi Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kredit Karbon dan Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca”. Foto: Humas Lemhannas

KOSADATA - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengeluarkan tujuh rekomendasi pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini terungkap dalam Seminar Group Discussion (SGD) bertajuk “Strategi Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kredit Karbon dan Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca”.

 

Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Reni Mayerni memaparkan ke-tujuh rekomendasi praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kredit karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

 

Pertama peningkatan ketersediaan lahan untuk menunjang keberlanjutan kelapa sawit. Kemudian kedua, peningkatan penelitian dan penggunaan teknologi inovasi di sektor sawit guna mengurangi emisi karbon. ketiga peningkatan daya saing kelapa sawit melalui strategi branding.

 

Selanjutnya keempat, peningkatan penguasaan dan pengelolaan data karbon-sawit. Kelima, peningkatan efektivitas pengawasan, pengendalian. Keenam, penegakkan hukum pada kelapa sawit.

 

Terakhir yaitu pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan kerja sama antar lembaga untuk meningkatkan daya saing kelapa sawit.

 

Wakil Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI Eko Margiyono berharap SGD ini dapat menjadi forum yang produktif, di mana gagasan dan solusi-solusi inovatif dapat terus bermunculan. Hasil seminar tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya mencapai berkelanjutan untuk memperkuat kerja sama antar instansi.

 

“Dengan sinergi yang kuat dan komitmen yang kokoh, saya yakin kita dapat mencapai tujuan-tujuan kita dalam menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa sawit serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan perubahan iklim,” ujar Eko Margiyono.

 

SGD hasil kolaborasi antara Yayasan Benteng Merah Putih bersama Lembaga


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0