Panggal Betawi, Gangsing Tradisional Penuh Nilai Sosial

Ida Farida
Nov 29, 2023

Panggal Betawi, permainan tradisional yang masuk Warisan Budaya Takbenda. Foto: ist

KOSADATA - Ada banyak permainan tradisional anak-anak Betawi. Salah satunya yang masih populer hingga saat ini adalah permainan Panggal Betawi. Biasa disebut tangkalan, gangsing atau gasing. Jenis permainan ini tidak hanya tenar di Betawi, tapi juga di beberapa daerah lain. Hanya namanya saja yang berbeda.

 

Meski begitu, orang Betawi patut berbangga hati. Pasalnya, hanya Panggal dari Betawi yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbud Ristek) pada tahun 2021 lalu, dengan domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional.

 

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengaku bersyukur panggal dari Betawi ditetapkan sebagai WBTB. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan 11 karya budaya untuk ditetapkan sebagai WBTB.

 

Namun setelah melalui proses cukup panjang, Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia menetapkan 6 karya budaya Provinsi DKI Jakarta yang berhasil ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda. Salah satunya, Panggal Betawi.

 

Iwan mengungkapkan, Panggal, merupakan salah satu permainan tradisional masyarakat Betawi. Permainan ini sudah ada sejak pertengahan abad ke 19. Permainan ini mengandung nilai-nilai sosial. “Seperti mengajarkan ketangkasan, kebersamaan atau guyub dan mempererat hubungan antar manusia,” kata Iwan belum lama ini.

 

Permainan ini menggunakan alat yang bernama Panggal yang terbuat dari kayu keras, seperti kayu jambu klutuk, nangka, dan mahoni. Panggal memiliki berbagai bentuk. Seperti bentuk kerucut atau kukusan, berbentuk ceper, dan bundar. Untuk memperindah tampilan, biasanya panggal diberi motif hias berwarna warni. 

 

Sedangkan ukurannya beragam, mulai dari ukuran yang berdiameter 5 cm, 8 cm, 10 cm hingga 13 cm. “Tinggi panggal mulai dari bawah ke atas antara


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0