Seminar Nasional yang digelar BULOG
Pemerintah Kabupaten Merauke menyambut strategi ini sebagai langkah penting untuk mengintegrasikan potensi daerah. Bupati Merauke menjelaskan rencana integrasi sektor peternakan sapi, pertanian, dan pengolahan hasil. “Limbah ternak akan kami olah menjadi biogas dan pupuk organik. Ini akan menjadi model ekonomi sirkular pertama di Papua,” paparnya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Merauke, Martha Bayu W. Wijaya, A.Pi., M.Sc., telah menyiapkan peta jalan teknis sebagai acuan implementasi.
Forum ini turut memperkaya wawasan melalui pengalaman antarwilayah. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan, Drh. Hj. Suparmi, MS, memaparkan praktik terbaik integrasi sawit–sapi berbasis kemitraan inti-plasma yang membuka peluang kemitraan pasar dan berpotensi direplikasi di tingkat nasional. Dari perspektif internasional, praktisi Malaysia Dr. Ryan Iskandar membagikan pengalaman Koperasi Iska Bekai dalam pengelolaan tanah ulayat sebagai instrumen penguatan sosial ekonomi masyarakat Merauke.
Pengalaman Tim Patriot UI di Morotai semakin memperkuat relevansi pendekatan penta helix. Dr. Rachma menguraikan keberhasilan program pendampingan yang mengatasi persoalan kedaulatan pangan hingga penanganan illegal fishing, membuktikan bahwa model kolaborasi lima pilar ini telah teruji di lapangan.
Dengan keterlibatan aktor yang lengkap, peta jalan teknis yang matang, komitmen politik yang kuat, serta bukti keberhasilan di wilayah lain, Strategi Penta Helix Ketahanan Pangan Merauke bukan hanya menjadi pendorong transformasi lokal, tetapi juga berpotensi besar menjadi prototipe kebijakan Ketahanan Pangan Nasional bagi daerah 3T. (***)
Update berita terkini KOSADATA di Google News
Comments 0