Agustinus Tamtama Putera. Foto: Ist
Oleh: Agustinus Tamtama Putra
Peneliti Kebijakan Publik GMT Institute Jakarta
KOSADATA - Jaman terus bergerak dan berkembang. Kecepatan pasar global memengaruhi ritme kehidupan utamanya di metropolit: semua serba cepat, praktis, kadang oportunis, ringkas, efektif dan efisien. Perputaran roda jaman memaksa manusia-manusia modern untuk juga berpacu dalam melodi orkestrasi globalisasi. Maka bisa disaksikan secara fenomenologis, bahwa masyarakat urban berbeda ritme dengan masyarakat suburban. Sebut saja gaya dan gerak masyarakat Jabodetabek akan jauh lebih cepat dibanding gaya hidup di perkampungan pedalaman Kalimantan Barat. Masyarakat urban seolah dipaksa untuk tidak menunda-nunda dan bersantai mengingat tuntutan kerja, target kehidupan dan menjaga agar dapur tetap mengepul dan “kompor tetap bernyala”. Hal ini jelas, sebab tidak mungkin lagi bergantung dari alam seperti masyarakat suburban. Semua serba membeli dan membayar; berdasarkan hukum ekonomi; perputaran uang, barang serta jasa.
Guna menunjang mobilitas dan arus globalisasi yang begitu nyata di kota metropolit seperti Jakarta, pergerakan manusia menjadi vital. Maka tidak mengherankan bahwa hampir semua keluarga dan rumah di Jakarta memiliki kendaraan semisal sepeda motor dan mobil. Kendaraan memang sangat penting untuk menunjang pekerjaan. Segala urusan yang terkait dengan pekerjaan—yang artinya demi kelangsungan hidup itu sendiri—ditunjang dan disokong secara fundamental oleh kendaraan-kendaraan tersebut. Dengan demikian dapat pula dimengerti alasan mengapa terjadi lonjakan volume kendaraan di Jakarta, di samping menunjukkan kemampuan ekonomi orang-orang serta hobi mengoleksi kendaraan yang mungkin persentasenya tidak sebanyak yang memang membutuhkannya untuk mobilitas, alasan pekerjaan kiranya mendominasi dan lebih masuk akal.
Tinjauan Psikologis
“Manusia selalu menderita berhadapan dengan tuntutan peradaban”, demikian Sigmun Freud katakan. Baginya, satu-satunya jalan masyarakat mengalami kemajuan ialah dengan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0