Sementara saat ini bertolak belakang dengan situasi jaman dulu. Sekarang kata Rasyidi banyak yang pamer harta padahal bekerja sebagai ASN yang bisa ditakar penghasilannya.Â
“Sikap ingin pamer harta atau flexing, seolah-olah hidupnya enak. Padahal gaji para ASN kan sudah tertentu. Tentunya itu menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. Jadi kalau ada yang masih hedon atau flexing sangat disayangkan,†katanya.
"Saat ini sudah bukan jamannya lagi menunjukkan kemewahan. Belum tentu orang senang dengan kemewahan yang diperlihatkan. Kita tidak tau disebelah rumah atau tetangga lagi susah, bagaimana perasaan mereka melihat itu, sementara mereka untuk makan saja tidak mampu membelinya," imbuh Kiai Rasyidi.Â
Berbicara apabila ada ASN masih bergaya flexing, pihaknya meminta Pemprov DKI untuk melakukan pengusutan asal harta yang didapat.Â
"Apabila adanya ASN masih pamer harta, Inspektorat DKI harus lakukan pengusutan asal usul harta itu. Dan terbukti dihasilkan dari suatu perbuatan melanggar hukum, Inspektorat bisa melakukan langkah selanjutnya melapor kepada aparat penegak hukum," tegasnya.Â
"Tapi perlu juga di kedepankan azas praduga tak bersalah. Bisa saja ASN itu kaya karena suami atau istrinya seorang pengusaha memiliki harta berlebih. Tetapi pada dasarnya pamer harta perbuatan yang tidak perlu dilakukan," tutup Kiai Rasyidi.Â
Â
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0