Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. Foto: IG DKI Jakarta
Meski ambisi untuk memperoleh posisi strategis dapat dimaklumi, Sugiyanto menegaskan bahwa jika ambisi tersebut tidak terkendali, dampaknya dapat merugikan masyarakat.
"Persaingan yang tidak sehat bisa memperburuk dinamika politik praktis dan mengganggu tugas utama pemerintah untuk melayani publik dan membangun Jakarta," ucapnya.
Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno diharapkan untuk bertindak tegas dalam menghadapi situasi ini. Dia mendorong orang nomor satu di Jakarta itu harus mengambil langkah strategis dengan mengedepankan kolaborasi, transparansi, dan profesionalisme di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pejabat Pemprov DKI Jakarta.
"Pemerintahan yang baru harus mengutamakan kepentingan publik, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu," tambah Sugiyanto.
Sugiyanto juga mengingatkan bahwa jika dinamika perebutan jabatan ini tidak segera ditangani, stabilitas pemerintahan bisa terancam.
"Fokus utama dalam pelayanan publik dan pembangunan Jakarta dapat terganggu, yang pada akhirnya merugikan masyarakat," imbuhnya.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta diharapkan dapat memastikan pemerintahan berjalan tanpa gangguan, dengan mengedepankan integritas dan fokus pada visi serta misi mereka untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik. Dengan langkah yang tepat, pemerintahan yang baru diharapkan mampu mewujudkan tujuannya tanpa terganggu oleh perebutan jabatan yang justru menciptakan ketidakstabilan.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0