Selamatkan TPST Bantargebang Sebelum Tumbang

Peri Irawan
Jan 30, 2023

sampah. Sampah yang tidak diolah timbulkan ancaman tersendiri.

Ketinggian gunung-gunung sampah mencapai sekitar 40-50 meter, yang ditumpuk oleh 7-8 backhoe dan buldozer. Anggaran pengelolaan TPST Sebagian besar terserap untuk pembelian BBM dan biaya penataan sampah, bukan untuk mengolah sampah. Yang menjadi kekhawatiran adalah jika terjadi longsor akan menimbulkan korban, bisa korban harta, juga bisa nyawa. Dan, pasti dampaknya akan lebih besar menyebabkan image TPST buruk.

Sampah plastik, memang jadi perhatian pemulung dan pelapak. Pemulung sangat senang mengorek sampah plastik, dan berbagai jenis sampah lain bernilai ekonomis, seperti beling/kaca, logam, busa, karet, dll. Mereka ini pada umumnya dikategorikan sebagai sektor informal. Kegiatan mereka menciptakan suatu sistem bisnis daur ulang makin besar dan kuat serta menyerap banyak tenaga kerja.

TPST Bantargebang merupakan gudang bahan baku daur ulang sangat potensial. Ini bagian rantai sirkular ekonomi. Masa depan pemulung, pelapak dan industri daur ulang ada di sini, TPST Bantargebang yang luasnya 132,5 hektar.

Sekarang kondisi gunung-gunung sampah TPST Bantargebang sudah mengkhawatirkan, perlu solusi cepat dengan melibatkan berbagai stakeholders. Pertama, penambahan lahan untuk zona baru. Setidaknya 15-20 hektar. Zona baru untuk menampung sampah baru, guna meringankan 4 zona yang overload. Ini bagian dari revitalisasi total.

Kedua, segera mengimplementasikan landfill mining dan teknologi RDF yang kini hampir rampung pengerjaannya. Pengoperasian landfill mining dan RDF sebesar 2.000 ton akan memperingan beban gunung-gunung sampah dan mengurai kemacetan truk sampah.

Ketiga, adanya dukungan solusi pengolahan sampah 3R (reduce, reduse, recycle) mulai sumber secara cepat dengan libat seluruh komponen masyarakat DKI. Karena sistem 3R tampak tidak berhasil di tingkat indoor DKI.

Keempat, pengurangan penggunaan


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0