Soal Polusi Udara Jakarta, Aktivis Ajak Pelaku Usaha Dapatkan Sertifikasi Karbon

Ida Farida
Aug 14, 2023

Ketum Masyarakat Perkotaan Indonesia, mengajak seluruh elemen masyarakat turut menanggulangi polusi udara. Foto: ist

tangga. 

 

Selain itu, efek rumah kaca juga terjadi karena aktivitas penggundulan hutan, minimnya penghijauan di perkotaan, serta industri yang turut menghasilkan gas karbon dari aktivitas industrinya. 

 

Dampak yang paling terasa adalah pemanasan global, termasuk peningkatan suhu bumi, perubahan iklim yang tidak menentu, kenaikan permukaan air laut, hingga gangguan ekosistem dan pemusnahan hayati. 

 

Apa yang disampaikan Ubai sejalan dengan data yang dikeluarkan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Disebutkan bahwa sejak tahun 1990, sudah ada 420 juta hektar hutan yang musnah dengan alasan untuk pertanian, perkebunan, pemukiman, hingga pembangunan infrastruktur. 

 

Indonesia sendiri masuk dalam negara-negara yang penyumbang penggundulan hutan paling parah bersama Brasil, dan Republik Kongo Demokratik.

 

Dia menegaskan, pada tahun 2023 ini Indonesia masuk dalam daftar 10 besar kota dengan polusi udara terburuk, dan menjadi negara di Asia Tenggara dengan tingkat polusi udara paling buruk.

 

Menurutnya, para pemimpin negara di dunia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk menanggulangi polusi udara yang diakibatkan oleh emisi GRK yang semakin buruk. 

 

Sejatinya, kata Ubai, emisi GRK memang dibutuhkan oleh bumi. Utamanya untuk menjaga suhu bumi agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar. 

 

Para ilmuwan yang mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu ilmuwan, Joseph Fourier mengatakan, adanya gas-gas rumah kaca tersebut membuat iklim bumi layak huni. Tanpa efek rumah kaca, diperkirakan suhu permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau 15,6° C lebih dingin. ***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0