Ungtungkan Elit, Mahasiswa NTT Tolak KTT ASEAN di Labuan Bajo

Ida Farida
May 02, 2023

KOSADATA - Sejumlah mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Petani NTT (Gempa NTT) menolak penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo.

Mereka menilai, penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo hanya akan menguntungkan segelintir elit, sementara rakyat NTT tetap miskin.

"Kalau KTT ASEAN di Labuan Bajo hanya menguntungkan kalangan elit, seperti pemilik resort dan pengusaha di sana. Sementara orang miskin tetap miskin tak ada perubahan," ujar Koordinator Gempa NTT Yohanes DN dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Dia mengatakan, penyelenggaraan KTT Asean di Labuan Bajo otomatis akan menggerus banyak dana APBN. Padahal, katanya, putra-putri NTT lebih membutuhkan anggaran untuk revolusi pendidikan. Bukan hanya sekadar mengakomodasi antusiasme masyarakat sifatnya hanya sesaat.

"KTT Asean di Labuan Bajo otomatis menggerus banyak annggaran APBN. Khususnya untuk bangun jalan sana sini dan infrastruktur penunjang lain," katanya.

Harusnya, lanjut Yohanes, KTT ASEAN digelar di wilayah yang telah maju seperti di wilayah Jawa ataupun Jakarta. Hal itu agar tidak menguras banyak anggaran APBN. Jadi anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk membiayai anak putus sekolah di NTT. Perbaiki sekolah-sekolah rusak di NTT.

"Pada prinsipnya kami dukung soal KTT ASEAN. Tapi tempatnya bukan di daerah Labuan Bajo. Tetapi di daerah lain yang sudah siap. Agar apa? Biar anggaran pembangunan penunjang fasilitas itu bisa gunakan untuk hal yang lebih krusial di daerah  NTT," timbal Yohanes.

Yohanes menambahkan, bila pemerintah tampak ingin adil memperhatikan NTT harusnya tuan rumahnya bukan di Labuan Bajo, melainkan daerah-daerah NTT lain yang belum familiar di telinga publik namun memiliki spot yang juga tak kalah menariknya dengan Labuan Bajo. Bahkan dengan demikian, daerah tersebut bisa lebih maju karena sarana prasarananya ikut di bangun sebagai penunjang.

"NTT bukan Labuan Bajo saja, masih banyak wilayah lain. Kalau mau adil laksanakan KTT ASEAN di pulau lain. Seperti Pulau Rote, Alor, Sumba, Timor dll. Sehingga APBN untuk bangun fasilitas penunjang seperti infrastruktur jalan dll di wilayah-wilayah itu juga bisa di bangun," ungkapnya.

Yohanes menambahkan, putra-putri NTT  membutuhkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kuliah gratis bagi mahasiswa dan jaminan lapangan kerja untuk sarjana.

"GEMPA NTT sedang konsolidasi gelar aksi tolak KTT ASEAN di Labuan Bajo, Tugu Jogja dan sejumlah wilayah lainnya di NTT," tutup Yohanes.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0