Pemprov DKI lanjutkan OMC saat cuaca ekstrem. Foto: BPBD DKI Jakarta
KOSADATA – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap tiga di DKI Jakarta masih berlangsung di tengah dinamika atmosfer yang belum stabil. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di fase 3, melewati wilayah Jawa bagian barat.
Kondisi ini, ditambah dengan anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang bernilai negatif serta aktivitas Monsun Asia yang masih terdeteksi, berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah tersebut.
“Fenomena Cold Surge atau seruakan udara dingin dari Asia yang diprediksi terjadi hari ini dapat memperkuat pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa bagian barat,” ujar Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, Rabu (19/3/2025).
Ia juga menyoroti peningkatan Indeks CENS yang signifikan, dengan nilai Surge mencapai +8.9 dan indeks Surge tiga hari lalu sebesar +11.9, yang mengindikasikan potensi hujan lebat masih cukup tinggi.
Di tengah kondisi cuaca yang masih fluktuatif, BPBD DKI Jakarta bersama BMKG, TNI Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) terus menjalankan OMC sebagai upaya mitigasi terhadap curah hujan ekstrem.
Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan OMC Jakarta 2025, Michael Sitanggang, melaporkan bahwa hingga hari kesembilan, operasi telah berhasil melakukan 23 sorti dengan penggunaan bahan semai higroskopis mencapai 18,4 ton dan total waktu terbang 47 jam 16 menit.
Menurut Michael, sejauh ini tidak ada kejadian bencana hidrometeorologi yang signifikan di Jakarta. Meski demikian, ia
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0