Gerakan Bajaga Melawan Human Trafficking

Ichsan Sundawani
Aug 24, 2023

Fransiscus Go, Penulis dan Pemerhati Ketenagakerjaan. Foto: dok Pribadi

Oleh: Fransiscus Go

Penulis dan Pemerhati Ketenagakerjaan

KOSADATA - Manusia yang sejatinya bermartabat luhur itu kini terjerembab dalam skema-skema manipulatif-eksploitatif. Demikianlah kiranya posisi orang-orang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan manusia. Manusia sudah ibarat barang komoditas yang diperjualbelikan. 

Tak ayal lagi di Nusa Tenggara Timur, praktek demikian menempati urutan tertinggi di Indonesia. Sebut saja koran TEMPO Sabtu, 2 Mei 2023 memberi judul “Darurat Perdagangan Orang di Nusa Tenggara” berdasarkan pantauan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnasham). Ke mana lagi harus menggantungkan harapan, ketika harga diri dan kemanusiaan dicabik-cabik oleh aksi tidak berperi kemanusiaan semacam ini? 

Bukan Salah Pemerintah

Jika hendak kerja ke luar negeri, bisa mengikuti misalnya program G to G Korea dan Jepang yang dilaksanakan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). 

Dari sekian banyak kasus yang tercatat, tidak sedikit korban yang pergi ke luar negeri melalui jalur tak resmi. Mereka mengikuti agen-agen palsu, pergi dengan dokumen palsu dan melalui jalur tikus. Fenomena semacam ini tentu tidak terlacak dan meresahkan. 

Mereka pergi bersama dengan janji-janji dan harapan bahwa akan ada hidup yang lebih baik manakala mereka sudah bekerja di luar negeri. Syahdan kenyataannya tidak demikian, mereka ditipu, diancam dan ditahan. 

Berkas dan uang mereka disita oleh pihak yang mempekerjakan mereka. Dengan dalih mempertahankan diri, mereka terpaksa mengikuti apapun yang diminta oleh majikan tersebut. Sebagai budak, menjadi pekerja di hiburan malam, tidak digaji dan asal hidup saja sudah lebih dari cukup. 

Akan tetapi mungkin tidak sedikit pula yang hendak keluar dari lingkaran setan tersebut. Ada yang berhasil pergi, ada yang tertangkap. Yang tertangkap inilah kemudian disiksa bahkan


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0