Mendorong Anggota ASEAN Terapkan Transisi Energi

Ida Farida
Mar 02, 2023

Oleh: Eko Sulistyo
Komisaris PT PLN (Persero)

Transisi energi adalah isu yang semakin aktual saat ini seiring dengan komitmen global  upaya penurunan emisi karbon. Transisi energi adalah proses menurunkan bahan bakar fosil dan mengembangkan kembali seluruh sistem untuk beroperasi pada sumber energi rendah karbon. 

Kini telah banyak negara melakukan transisi energi untuk memenuhi target Net Zero Emission (NZE) atau netral karbon.

Sebagai Keketuaan organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) 2023, Indonesia bisa mendorong anggota ASEAN agar lebih agresif melakukan transisi energi.

Indonesia juga bisa menjadi benchmark transisi energi di kawasan ASEAN, mengingat pasar energi terbesar di kawasan ini adalah Indonesia.  Merujuk pada KTT G-20 di Bali 2022 lalu, Indonesia sudah menuju episentrum global dalam transisi energi yang diapresiasi dunia internasional.

Perkembangan positif lainnya adalah saat World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Januari 2023 lalu, dengan terbentuknya komunitas baru untuk mendorong transisi energi berkeadilan di ASEAN.

Forum Davos ini menjadi pertemuan perdana para pemimpin ASEAN untuk transisi energi yang berkeadilan. Komunitas ini bertujuan mempertemukan berbagai perusahaan multisektoral di ASEAN untuk mendorong transisi energi yang adil di kawasan.

Kekuatan Besar

ASEAN adalah kekuatan besar energi global yang sedang berkembang, dengan kecepatan pembangunan ekonominya membuat semakin penting bagi pemerintah kawasan ini untuk mempercepat upaya transisi ke energi berkelanjutan dan mendapatkan dukungan internasional.

Dalam ASEAN Plan of Action for Energy Coorperation Phase II (2021-2025) , ASEAN berkomitmen untuk mencapai 23% energi terbarukan dalam pasokan energi primer dan 35%  kapasitas daya terpasang pada 2025.  Selain itu, cetak biru regional juga mencakup optimalisasi teknologi batubara bersih sebagai salah satu tujuan dari programnya. 

Untuk


1 2 3 4
Post a Comment

Comments 0