Foto: ist
Tragedi longsor sampah TPA Leuwigajah menimbulkan beban berat, kesedihan dan duka nestapa yang sangat panjang. Bukan hanya warga biasa atau sipil yang menangis tersedu-sedu, tetapi juga beberapa tentara anggota Kopasus, yang istri, anak dan keluarganya mati tertimbun sampah. Nasib naas itu dialami keluarga Basrian, anggota Kopassus Batujajar. Malam itu istri dan anak Basrian ngendong (bermalam) di rumah kakak iparnya. Ketika gunungan sampah meledak dan longsor jiwa istri dan anaknya tak tertolong. Basrian sendiri sedang piket. Basrian tak mampu menahan air mata dan kesedihan yang telah melilit hidupnya.
Longsor sampah TPA Leuwigajah dan Lembah Ampera Lembang menambah deretan korban malapetaka sampah. Berbagai tragedi pengelolaan sampah yang buruk telah menghempaskan dan merusak manusia dan lingkungan akibat suatu kebijakan dan implementasi yang menafikan partisipasi, demokrasi, transparansi dan akuntabilitas publik dalam pengelolaan sampah. Pendek kata, para penguasa belum pro-lingkungan dan hak azasi manusia (human right).
Desentralisasi, pemberian otonomi daerah untuk mengelola daerahnya sendiri, belum merupakan jaminan, bahwa para kepala daerah (Walikota/Bupati) akan lebih tanggap terhadap daerah dan rakyatnya sendiri. Maka belajar dari berbagai kasus tragedi pengelolaan sampah di sejumlah daerah di Indonesia, hendaknya Pemerintah Pusat, yakni Presiden dan Menteri-menterinya mengambil peran dan tanggungjawab sentral untuk membuat suatu perundangan, peraturan, kebijakan dan standar nasional yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Masalah persampahan ini sudah menjadi persoalan yang kompleks pada derajat nasional.
“Predikat Bandung “Kota Kembang” tampaknya harus disimpan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0