Foto: ist
Atas tragedi sampah longsor ini membuat Pemprop Jawa Barat bingung luar biasa, karena puncak pertemuan pemimpin negara-negara Asia Afrika atau dikenal dengan Konferensi Asia Afrika akan digelar di Kota Bandung pada 24 April 2005. Sementara itu sampah menumpuk di pinggir-pinggir jalan utama, pasar, permukiman dan lain-lain pasca-lonsgor sampah TPA Leuwigajah. Kenapa harus malu kepada para pemimpin dunia itu, bukan kepada rakyatnya sendiri yang telah memberi amanah jabatan?! Mereka “perang” melawan sampah?!
Sampah longsor akibat pengelolaan yang sembrono, tidak berpijak pada standar-standar internasional atau yang telah dikembangkan negara-negara maju, mengakibatkan malapetaka. Tragedi longsornya TPA Leuwigajah menelan korban nyawa, setidaknya 181 jiwa tewas, 17 orang masih tertimbun sampah, ratusan rumah lenyap tertimbun sampah. Ada yang mengatakan, data korban tewas sebanyak 200 orang. Mereka kini menjadi pengungsi dan ditampung di GOR Batujajar Timur, Kabupaten Bandung. Yang masih hidup menanggung trauma ketakutan luar biasa dan tanpa harapan yang pasti.
Tragedi longsor sampah TPA Leuwigajah masih berbau amis sisa-sisa percikan darah korban dan air mata belum mengering, menyusul bencana sampah longsor di TPS Lembah Ampera Lembang, Kabupaten Bandung. Sebanyak 6 rumah hancur dan menelan korban 2 jiwa. Kematian yang sia-sia dan memalukan. Belum lagi terjadinya tanah longsor di Punclut, Bandung Utara dan beberapa daerah di Propinsi Jawa Barat.
Bencana longsor di wilayah Jawa Barat ini diakibatkan keserakahan dan tindakan konyol, yang tidak memperhatikan tata ruang, yang seharusnya diperuntukkan bagi daerah resapan air namun dikonversikan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0