|

Pengiriman Calon Pekerja Migran Ilegal ke Timur Tengah Berhasil Digagalkan

Ida Farida
Feb 02, 2023
0
1 minute

KOSADATA - Aparat Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berhasil menggagalkan pengiriman enam calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang akan dikirim ke Timur Tengah. Keenam perempuan calon PMI ilegal tersebut, diselamatkan dari satu rumah tempat penampungan di kawasan Bogor.

Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Agustinus Gatot Hermawan mengatakan, korban diselamatkan saat sedang menunggu dikirim penyalur.

"Tadi siang kami mendapat informasi bahwa ditampung enam orang calon PMI. Kami langsung bergerak cepat menyelamatkan mereka," tegas Agustinus di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, dikutip Kamis (2/1/2023).

Berdasar pemeriksaan BP2MI para korban yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengaku tidak mengetahui bahwa mereka jadi korban PMI ilegal.

Sebab, para korban tergiur dengan iming-iming gaji besar selama bekerja di sana. Namun mereka tidak mengetahui bahwa Pemerintah Indonesia sudah tidak mengirimkan PMI ke Timur Tengah.

Guna memikat para korban penyalur yang hendak menyelundupkan ke Timur Tengah. Iming-iming memberikan uang saku sebesar Rp2 juta kepada para calon PMI, uang tersebut diserahkan ke pihak keluarga korban.

"Asal enam orang ini satu di antaranya dari Cianjur dan lima orang lainnya dari Kupang, NTT. Mereka dijanjikan akan mendapat pekerjaan di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi dengan iming-iming gaji 1.500 real (sekitar Rp6 juta)," bebernya.

Berdasar hasil pemeriksaan sementara, sambung Agustinus, para korban sudah dibawa penyalur ilegal ke penampungan dalam rentan berbeda, dari lima hari hingga dua bulan.

Namun saat diselamatkan aparat BP2MI, penyalur ilegal yang membawa para korban tidak berada di tempat penampungan. Hanya ada seorang penjaga dan kini sudah diamankan.

"Secara materi belum mengalami kerugian. Karena mereka mengaku tidak dipungut biaya (oleh penyalur). Sementara para korban kami tampung di shelter BP2MI Ciracas," terangnya.

Lebih lanjut, untuk penanganan kasus, BP2MI menyatakan akan berkoordinasi dengan jajaran Bareskrim Polri terkait proses penyidikan lebih lanjut penyalur yang kini buron.

Korban penyulundupan PMI ilegal asal NTT, Inda, 29, mengatakan, dirinya mendapat informasi pengiriman PMI ke Timur Tengah dari seorang perantara dan sudah dua bulan berada di penampungan.

"Enggak tahu kalau ilegal. Mau ikut karena tawaran gaji besar. Kemarin tinggal hanya mau jalan (diberangkatkan) hari Jumat. Habis ini mau lanjut cari kerja sesuai prosedur saja," tukas Inda.

Sebelumnya, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengajak berbagai pihak terkait untuk perang melawan mafia perdagangan orang. Sebab, BP2MI terus diganggu oleh sindikat mafia yang terus berbisnis dalam perdagangan orang dengan cara kotor, curang dan tidak resmi.

"BP2MI tidak bisa menangani pencegahan terkait tindak pidana perdagangan orang secara sendiri. Sehingga saya mengajak elemen-elemen, komponen, organisasi mahasiswa, pemuda, LSM, yang konsern dengan perjuangan buruh migran, ayo lawan sindikat mafia ini," ajak Benny dalam kegiatan Resolusi 2023 BP2MI, di Kantor BP2MI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (31/1).

"Tapi saya juga mengajak kementerian lembaga yang memang punya tugas, kita punya UU TPPO turunannya ada Perpres tentang pencegahan TPPO Nomor 22 Tahun 2021, ada 27 kementerian lembaga yang terikat. Ini bukan saja tugas BP2MI, kalau kejahatan penempatan ilegal masih terus terjadi, calo dan termasuk di belakang bandar ini yang membekingi bebas berkeliaran maka wajah negara ini akan buruk di mata internasional," tambahnya.

Sehingga menjadi negara yang tidak memberi perlindungan, ada masalah HAM, negara dianggap tidak peduli HAM, menjadi pembiaran dalam perdagangan orang menjadi buruk.

BP2MI dengan suara keras dan kritik tajamnya, lanjut Benny, tidak perlu menyinggung kementerian lembaga lain. Tapi konteksnya adalah penyelamatan anak-anak bangsa agar tidak menjadi korban penempatan PMI.

Nah, resolusi di Tahun 2023 gagasan-gagasan besar kemudian dirumuskan menjadi perencanaan dan tentu ada capaian target agar ada keberhasilan di akhir Tahun 2023. Targetnya di antaranya angka penempatan, kualitas dan semua proses harus lebih baik lagi, pelayanan kepada PMI harus lebih hormat lagi, tidak boleh menempatkan mereka sebagai orang hina, dipandang sebelah mata.

"Sehingga kebijakan kita memuliakan mereka (Pekerja Migran Indonesia)," tegasnya. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0

Trending Post

Latest News