Usai Longsor, UGM Peringatkan ‘Bom Waktu’ Jebolnya Kolam Alami

Kakang Nan
Nov 24, 2025

Foto: dok. BNPB

illite itu sangat sensitif terhadap air. Ketika kering, keras seperti batu; saat jenuh air, berubah menjadi material licin menyerupai pasta gigi.

“Lempung biru ini membuat tumpukan tanah di atasnya mudah bergerak dan mempercepat longsor berulang. Begitu jenuh air, kekuatannya hilang drastis,” ujar Dwikorita. 

Dia menilai kombinasi antara rekahan baru, debit mata air tinggi, dan lapisan lempung biru membuat lereng Pandanarum berada pada kondisi sangat labil.

Tim Geologi UGM menilai langkah mendesak saat ini adalah menghambat pertambahan volume air di balik material longsoran. Pembuatan sudetan pada endapan longsor sebagai drainase sementara diusulkan untuk mengurangi tekanan air.

“Jika tidak segera dilakukan, risiko jebolnya bendung tanah akan semakin besar,” tegas Dwikorita.

Ia juga meminta warga menjauhi dasar tebing, bantaran sungai kecil, lembah sempit, dan jalur aliran air yang berpotensi menjadi lintasan banjir bandang. Dengan curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, tekanan air pori diperkirakan terus meningkat.

“Keselamatan harus diutamakan. Hindari area bawah lereng dan segera laporkan jika muncul rekahan baru atau aliran air yang tidak biasa. Bahaya di Pandanarum bukan hanya longsor, tetapi juga banjir bandang yang dapat terjadi mendadak," katanya.***

Berita terkini lainnya bisa diikuti melalui kanal Google News KOSADATA.


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0