Dengan intrik cantik, kamuflase tersebut dikemas dengan gaya dan kata-kata, dituangkan dalam sebuah perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang, dibubuhi cap dan tanda tangan lalu mewujud sebagai kebijakan.Â
Kebijakan yang tak jarang merenggut kekuatan pasukan tempur yang seharusnya bergerak dengan kakinya masing-masing. Dalam konteks ini, pasukan tempur adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang beberapa tahun terakhir kerap berjalan diliputi ketakutan dan kecemasan atas sebuah tekanan.
Tiga bulan lalu, mahkota baru bernama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta datang serta diharapkan rakyat akan menjadi angin segar dan secercah harapan lahirnya nafas perubahan layaknya Arjuna dalam kisah perang Baratayudha. Mahkota baru tersebut tiba dengan kereta tempur yang dibawa oleh seorang bernama Heru Budi Hartono.Â
Rakyat menaruh harapan besar agar Heru Budi Hartono segera memulihkan Jakarta dari berbagai ancaman krusial yang sudah berlarut larut tidak kunjung selesai. Adalah banjir, macet, sampah, tata ruang dan kemiskinan.
Heru Budi Hartono harus bisa membawa spirit Bhagawadgita dalam sebuah perencanaan pembangunan dan pandai mengawal prinsip kesejahteraan melalui penggunaan anggaran yang tepat sasaran.
Bahkan, Heru Budi Hartono pun ditantang untuk tidak takut dan ragu membongkar bangunan anggaran yang tidak pro rakyat, menutupi lubang lubang kebocoran yang berpotensi mengalir ke kantong kantong lawan.
Seperti Arjuna, Heru Budi Hartono dan Pandawa Lima tidak boleh gentar, dengarkan pesan Tuhan bahwa Hastinapura harus diselamatkan dari niat jahat Kurawa yang selalu membungkus aksi
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0