Minim Pengawasan di Daerah, 615,6 Ribu Ton Sampah Plastik Cemari Laut

Ida Farida
Apr 16, 2024

BRIN ungkap 615 ribu ton lebih sampah plastik cemari laut. Foto: ist/KLHK

hulu hingga hilir yang lebih berkelanjutan itu sangat penting,” kata Novrizal.

 

Sejauh ini, ungkap Novrizal, kebijakan untuk menekan laju ancaman polusi sampah plastik sudah banyak dibuat. Gerakan kepedulian masyarakat terhadap sampah juga ia nilai cukup baik. Termasuk juga soal komitmen para produsen.

 

Selain itu berbagai industri hilir recycling berskala rumah tangga juga mulai bermunculan di berbagai daerah. Pihaknya juga telah mendorong konsep pengelolaan sampah plastik melalui ekonomi sirkular.

 

“Pemerintah memiliki kebijakan extended producer responsibility atau memperluas tanggung jawab produsen dalam mengurangi persoalan sampah yang berasal dari produk atau packaging-nya,” kata Novrizal.

 

Dengan berbagai upaya itu, Novrizal berharap bisa mencapai target pengurangan produksi sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025. Target yang ditetapkan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

 

Mengacu pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022 untuk volume timbulan sampah di Indonesia mencapai 19,45 juta ton.

 

Angka itu disebut menurun 37,52 persen dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton. Sampah plastik di urutan kedua setelah sampah makanan yaitu sebesar 18,55 persen. Sedangkan lazimnya timbulan sampah nasional berupa makanan sebesar 41,55 persen.

 

Dari timbulan sampah itu, data KLHK mencatat, baru 2,85 persen sampah plastik di laut Indonesia yang bisa dikurangi pada 2018-2021. Di samping itu, capaian pengurangan sampah plastik di laut pada 2022 meningkat menjadi 35,5 persen. Sementara berdasarkan perhitungan sampah plastik oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, terdapat 615.674 ton sampah plastik di laut pada 2018.***

 


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0