Kendati menuai polemik, Dadang Supriatna tetap melanjutkan revitalisasi pasar rakyat sesuai rencana yang telah dituangkan dalam RPJMD. Pria yang akrab disapa Kang DS itu berkomitmen mewujudkan rencana pembangunan yang telah dirintis oleh dua bupati sebelumnya.
Berdasarkan analisis Bappeda pada 2021, pasar-pasar rakyat yang ada di Kabupaten Bandung daya saingnya masih rendah. Itu di antaranya disebabkan sarana prasarana yang belum memenuhi standar pasar sehat, kurang tertatanya pedagang kaki lima di sekitar pasar, dan panjangnya mata rantai distribusi komoditi dari pemasok sampai ke pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah, memaparkan, revitalisasi Pasar Banjaran telah sesuai dengan analisa sosial ekonomi, kajian detail engineering design 2010, serta master plan 2021 dan 2022.
Menumpuknya permasalahan yang terjadi di Pasar Banjaran, seperti kemacetan, jumlah PKL, dan penanganan sampah mendorong pemerintah untuk membangun kembali pasar tersebut, sehingga lebih layak dijadikan pusat perekonomian.
Namun, sejumlah pedagang memprotes revitalisasi pasar, terutama soal harga kios yang mencapai Rp20 juta per meter. Harga itu dirasa memberatkan, karena kondisi perekonomian para pedagang masih tertatih setelah ambruk dihantam pandemi Covid-19. Lantaran itu mereka masih bertahan dan enggan direlokasi ke tempat dagang sementara yang disediakan pemerintah.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0