Menkes Diduga Abaikan Nasib Perempuan Tulang Punggung Keluarga Terkait PHK Massal

Abdillah Balfast
Nov 06, 2024

Anggota KTKI saat mengadukan Kemenkes ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan

terpaksa kembali ke daerahnya, mengungkapkan dampak finansial dan psikologis yang sangat berat akibat PHK sepihak ini. "Kami merasa malu dan terhina, karena bagi sebagian orang, masa kerja yang dipersingkat ini dianggap sebagai kesalahan pribadi," ujar Akhsin dengan nada kecewa.

Baequni juga menambahkan, "PHK mendadak ini tidak hanya menghilangkan pendapatan, tetapi juga menghancurkan harapan kami untuk memiliki stabilitas finansial di masa depan. Kami berharap pemerintah segera melakukan mitigasi bagi korban PHK ini dan memberikan dukungan yang lebih nyata."

Perempuan Sebagai Tulang Punggung Keluarga

Imelda Retna Weningsih, S.Tr.MIK., M.Kom, adalah salah satu contoh perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Sebelumnya, Imelda menjabat sebagai Kepala Bagian Rekam Medis di sebuah rumah sakit swasta ternama di Bandung, namun mengundurkan diri setelah diterima di KTKI. Imelda kini menanggung dua anak yang masih bersekolah dan kuliah, serta dua keponakan, orang tua, dan tiga anggota keluarga lainnya yang tidak berkeluarga.

"Keputusan ini sangat mengganggu. Sebagai janda, saya harus menanggung tiga keluarga. Saya sering merasa sakit kepala dan insomnia, bahkan merasa tidak percaya diri karena mendadak menganggur. Semua seperti mimpi buruk," kata Imelda dengan suara bergetar saat berbicara di depan Unit Pengaduan Komnas Perempuan.

Sofiawatie, A.Md.TKv., S.Kep, tenaga kesehatan dari Konsil Keteknisian Medis, juga merasakan dampak yang sama. Sofiawatie, yang sebelumnya bekerja di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, adalah seorang janda yang menanggung tiga keponakan yatim piatu dan biaya hidup keluarga almarhum adiknya. "Dengan diberhentikan tanpa penghasilan, saya bingung bagaimana membiayai pendidikan keponakan-keponakan saya dan membayar utang rumah," ujarnya.

Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sofiawatie terpaksa berjualan rujak serut dan


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0