Menillik Dugaan Pidana Hutang Pilkada Anies Baswedan dan Menanti Respon KPU-Bawaslu

Potan Ahmad
Feb 16, 2023

sebagai penyumbang terbesar, yaitu  89 persen atau sekitar Rp 16 miliar. Kemudian diikuti oleh badan hukum swasta 8 persen atau sekitar Rp 1,5 miliar dan saldo awal sekitar Rp 553 juta. Sehingga total dana kampanye putaran kedua  Anies-Sandi Rp 18 miliar. Dari dana itu, Rp 17,9 miliar habis digunakan untuk kampanye. Data angka sumbangan yang lebih akurat bisa dilihat pada KPUD DKI Jakarta.

Dari data tersebut menjelaskan peroleh sumbangan dana kampanye Anies-Sandi selama Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah berkisar senilai Rp. 83,3 miliar (Rp 65,3 miliar + 18 miliar). Dengan demikian, bila merujuk pernyataan Anies Baswedan dan surat pengakuan hutang yang tersebar di Medsos, maka laporan dana kampanye Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 tersebut diduga bermasalah. 

Dalam laporan dana kampanye, nama  Anies Baswedan tercatat hanya menyumbang  Rp 400 juta, Sedangkan dalam surat pengakukan hutang tersebut tertulis, hutang Anies Baswedan senilai Rp 92 miliar. Hal ini jelas menjadi tidak sesuai.

Persoalan data dana Pilkada yang tidak sinkron tentu bisa menjadi pertanyaan besar. Total dana kampanye Anies-Sandi yang terkumpul selama Pilkada 2017 saja hanya berkisar senilai  Rp 83,3 miliar. Sedangkan dalam surat penyataan hutang yang tersebar di Medsos, tercatat hutang Anies Rp 92 miliar. Dalam rumus akutansi, harta adalah modal ditambah dengan hutang. Sehingga hutang Anies Baswedan berapapun besarnya merupakan harta Anies Baswedan. 

Oleh karena itu, bila benar Anies Baswedan mempunyai hutang Rp 92 miliar saat Pilkada DKI 2017, maka dana ini adalah harta Anies Baswedan. Kemudian bila hutang Rp 92 miliar adalah harta Anies Baswedan, maka seharusnya Anies Baswedan melaporkan harta


1 2 3 4 5 6

Related Post

Post a Comment

Comments 0